Analisis Karakteristik Unik Komunikasi pada Kucing sebagai Hewan Peliharaan

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi karakteristik komunikasi kucing dalam interaksi dengan pemiliknya, mencakup 
berbagai bentuk komunikasi vokal, bahasa tubuh, dan ekspresi wajah. Latar belakang penelitian ini adalah 
kurangnya pemahaman terhadap cara komunikasi kucing yang berbeda dengan anjing, padahal pemahaman ini 
penting untuk mendukung kesejahteraan kucing sebagai hewan peliharaan. Metode penelitian yang digunakan 
adalah deskriptif kualitatif, dengan pengumpulan data melalui observasi langsung dan rekaman audio-visual 
terhadap kucing domestik yang telah dipelihara lebih dari satu tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kucing 
menggunakan tiga bentuk utama komunikasi: vokalisasi (termasuk meong dan mendesis) untuk mengekspresikan 
kebutuhan dan emosi; bahasa tubuh (seperti gerakan ekor dan posisi tubuh) sebagai media komunikasi non
verbal; serta ekspresi wajah yang menyampaikan suasana hati. Vokalisasi muncul sebagai bentuk komunikasi yang 
paling dominan, terutama dalam konteks permintaan dan penunjukan emosi. Pemahaman yang lebih baik tentang 
pola komunikasi kucing ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas interaksi antara kucing dan pemilik, serta 
mengurangi kesalahpahaman yang dapat mempengaruhi kesejahteraan kucing. Penelitian ini memberikan 
kontribusi signifikan terhadap studi komunikasi antarspesies, terutama antara manusia dan kucing, sekaligus 
menjadi panduan praktis bagi pemilik kucing dalam membangun komunikasi yang efektif.