Pendidikan Inklusi Bagi Anak Usia Dini

Main Article Content

Mutia Hasanah
Maghfira Aulia
Gilang Riski Efendi
Regi Anggara
Rini Putryani

Abstract

Permasalahan sosial yag dialami oleh anak berkebutuhan khusus terus meningkat seiring dengan meningkatnya tekanan dari lingkungan sosial anak berkebutuhan khusus. Pendidikan inklusi sangat penting bagi anak berkebutuhan khusus karena sekolah inklusi bertujuan memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan anak, sehingga anak dapat memperoleh pendidikan sesuai dengan kemampuan dan kecerdasan mereka. Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia untuk menjamin kehidupannya agar lebih bermartabat. Oleh karena itu negara mempunyai kewajiban untuk memberikan layanan pendidikan yang bermutu kepada setiap warga negaranya tanpa terkecuali termasuk mereka yang memiliki perbedaan kemampuan (disabilitas) sebagaimana yang diamanatkan dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1. Pendidikan anak berkebutuhan khusus menjadi tantangan dalam dunia pendidikan, karena tidak semua sekolah bersedia menerima anak berkebutuhan khusus di lingkungan pendidikannya. Penyelenggaraan pendidikan inklusif bagi Anak Berkebutuhan Khusus hendaknya dapat menciptakan lingkungan yang ramah, menyenangkan, fleksibel, dapat menumbuhkan rasa percaya diri pada diri peserta didik dan pendidik yang memiliki kemampuan khusus. Realita di lapangan penyelenggaraan pendidikan inklusif belum semuanya sesuai dengan pedoman penyelenggaraan, baik dari segi kondisi peserta didik, kualifikasi guru, sarana prasarana pendukung, dukungan orang tua maupun dukungan pemerintah pusat dan daerah. Pada dasarnya penyelenggaraan pendidikan inklusif bagi anak berkebutuhan khusus masih merupakan fenomena.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Pendidikan Inklusi Bagi Anak Usia Dini (M. Hasanah, M. Aulia, G. R. Efendi, R. Anggara, & R. Putryani , Trans.). (2025). Jurnal Insan Cita Pendidikan, 3(3), 1-6. https://doi.org/10.00000/6kgvbb43
Section
Articles

How to Cite

Pendidikan Inklusi Bagi Anak Usia Dini (M. Hasanah, M. Aulia, G. R. Efendi, R. Anggara, & R. Putryani , Trans.). (2025). Jurnal Insan Cita Pendidikan, 3(3), 1-6. https://doi.org/10.00000/6kgvbb43

References

Atmajaya, J.R. 2008. Pendidikan dan Bimbingan Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung: Rosda Karya.

Heward, W.L. 2003. Exceptional Children: An Introduction to Special Education. New Jersey: Merril, Prentice Hall.

IG. A.K. Wardani. 2009. Pengantar Pendidikan Luar Biasa. Jakarta: Universitas Terbuka

Ilahi, Mohammad Takdir. 2013. Pendidikan Inklusi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: ArRuzz Media.

Mangunsong, F. 2009. Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Depok: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologis (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (FPUI).

Satriawati. (2020) Pendidian Inklusi. Makasar: Yayasan Bercode.

Schmidt, M., Cagran, B,. 2008. Self-Concept Of Students In Inclusive Settings. International Journal Of Special Education.

Vol 23 No 1 Suparno. 2008. Bahan Ajar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta.

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

UNESCO.(1994).The Salamanca Statement and Framework For Action on Special Needs Education. Paris: Auth

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

ujaningsih. 2011. Redesain Pendidikan Guru Untuk Mendukung Pendidikan Inklusif. Universitas Negeri Yogyakarta.

Wilson, C. Ellerbee, K,. Christian. 2011. Best Practice Of Inclusion at The Lementary Level. ERIC

Mulyono, A. 2006. Pendidikan Anak Berkesulitan Belajar. Rineka Cipta. Jakarta.

Oliver. 1996.Understanding Disability from Theory to Practice. basingstoke macmillan.

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.